Ibadah 》 Rutinitas atau Kebutuhan ?

Obrolan ini terjadi ketika saya berkumpul bersama teman lama yang kebetulan non muslim. Sebut saja inisialnya A, nah kita janjian ngumpul after Maghrib. Si A ini datengnya telat, yang dateng duluan adalah si B, teman yang satunya. Waktu saya datang si B udah pesen minuman, pas waktu si A dateng karna saking hausnya dan pesenannya belum dateng dia mau incip minuman si B inilah yang terjadi :

Si A       : eh itu si B pesen apa, kok ada longannya segala, enak kayaknya
Me        : *sambil bisik2* heh, ngawur aja kamu itu bir tau, haram. Ini coba punyaku aja lebih seger.
Si A       : iya ta,nel? Makanya kok agak bening gitu yah
Me        : Eh sori, kamu kan non muslim, nggak papa kok kalo kmu mau nyobain
Si A       : Kata siapa orang Kristen boleh minum alkohol? Sama aja tau, di Injil juga dilarang

Dan baru saya tau setelah hampir pulang, kalo ternyata minuman si B adalah ES TEH LECI !! Haha…sotoy bener dah saya. Tapi ternyata si B juga gatau klo Kristen mengharamkan alkohol, bahkan dia bilang kakaknya pacar dia yang rajin ke gereja aja tetep minum. Lalu si A menjawab,

“Pergi ke gereja kan belum tentu dia paham akan agamanya, bisa jadi itu rutinitas, sama kayak shalat. Karena udah jadi rutinitas, ya kamu melakukan 5 waktu, tapi waktu ditanya makna ucapan atau gerakan didalamnya belum tentu kamu tau. Ke gereja tiap Minggu, baca bible, belum tentu kamu paham satu persatu ayat Tuhan didalamnya. Dan aku pernah baca ada ayat dalam bible, yang melarang umat Kristen minum alkohol. Sama lah sepertimorang muslim baca Al Qur’an bisa aja qatam beberapa kali tapi dia nggak paham intisari didalamnya.” Saya mendengarkan  sambil melongo tentunya, haha!!

Obrolan ini mengingatkan ke obrolan ngalor ngidul yang lain, bersama teman berinisial Lov, dia seneng kayaknya kalo ngeliatin saya lg shalat. Sering dia tanya sehabis saya wudhu,

Lov       : Eh nel,kalau shalat emang kamu khusyuk gitu yah?
Me        : menurutmu definisi khusyuk itu yang gimana? Yang shalatnya lama?
Lov       : Yaelah kalo gue tau ngapain nanya lo, tapi aku ngerasa ganjil aja, kayak percuma kita shalat klo g khusyuk.
Me        : Ya dijalanin aja dulu, sambil latian khusyuk, daripada enggak dilakuin cuma takut g khusyuk.

Padahal dalam hati saya juga bertanya2, iya yah kira2 shalat yg khusyuk itu yang kayak gimana rasanya. Apa yang bacaan suratnya panjang? Bisa nggak mikirin apa2 cuma fokus ke Allah, saking gak mikirnya ngulang baca surah pendek yang sama di raka’at pertama dan ketiga atau kelupaan udah nyampe raka’at berapa? Khusyuk yang sampe ga denger suara sekitar, walaupun keadaan lagi rame? Pandangan mata kita harusnya ke bawah atau setengah merem atau ke depan?

Saya juga teringat seorang teman lama, kita dulu sempat satu organisasi dan dia senior saya. Dia memang aktif banget orangnya, public speakingnya keren dan pake jilbab. Setelah lulus, dia masih aktif berorganisasi, dan berujung pada keliling beberapa negara Thailand, India, dll. Sempet kaget liat fotonya dia sekarang yang gak pake jilbab, hmm saya bertanya apa yah yang bisa bikin dia ambil keputusan itu. Apa karena dia udah nggak di Indonesia, ga ada teman, keluarga yang mempertanyakan atau memberi pandangan aneh ketika dia lepas jilbab?

Tapi saya pernah dengar bahwa kalau kita diibaratkan gelas, di Indonesia ini kita adalah gelas yang sudah terisi, kalau orangtua Islam keduanya, maka anak juga Islam. Sejak kecil kita sudah biasa mendengar adzan, ikut pengajian atau diajak ke musholla. Begitu pula dengan agama lain, entah itu agama sekedar trcantum di ID Card atau benar2 diamalkan ajarannya, tergntung tiap individu menjalaninya.

Bayangkan kalau budayanya berubah, semua gelas dibiarkan kosong, dibebaskan mau diisi apa. Gelas itu sendiri yang memilih ketika mereka sudah melihat dan mempelajari tiap2 isi yang tersedia. Bayangkan kalau anak seorang ustad ternyata Hindu ? Atau lebih mending anak ustadz Islam, tapi dia sebenernya nggak sreg dengan agama itu, dia maunya agama yang nggak mengharuskan pergi ke shalat tiap waktu, pastijd headline kalau anak ustadz ketangkep razia narkoba atau apalah.

Mungkin karena fenomena gelas ini juga, tersangka2 korup atau kasus lain pada mendadak sehelai jilbab melindunginya. Karena jilbab sejak mereka kecil sudah diidentikkan dengan perempuan baik2 dan innocent ?

                               “Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau bersujud kepadaNya?”
                                     -Dhani ft Alm Chrisye, Surga & Neraka-

Well tulisan ini cm sekedar sharing, bukan bertujuan menghakimi sih. I’m not a holy person either, everybody have their sins, right ^^

Pilih yang Berjilbab !!

“ Cewek berjilbab juga pasti senang, karena laki-laki yang mendekatinya datang bukan karena fisik dan aksesorinya, melainkan karena sinar mata, ekspresi dan pikiran saja. Ini nggak akan peyot reyot termakan zaman, makin berumur makin ngembang”  Didi Sumariosastrodjuwono

“ Gue ditantang,apakah gue bisa mengeluarkan karakter gue sebenarnya tanpa bantuan tren fashion dan barang – barang bermerk ? Gimana coba? Biasanya dengan pinggang ramping dan pinggul ketat ala Audrey Hepburn, tas Hermes, gue otomatis dapat perhatian, pengakuan. Dengan baju muslim, gue harus meninggalkan metode itu” Raisa Atmodjo

Sekarang gue tahu, kenapa Alif tergila-gila sama Saidah. Saidah berada dalam standar yang bukan visual, dia lepas dari tuntutan mata materialis, yang menagih sesuatu yang baru terus, seksi terus, ramping terus, muda terus” Raisa Atmodjo

“Bersama Saidah,  fantasi saya tidak bermula dari ketertarikan fisik, tapi dari pikiran, yang bisa membara tanpa batas. Fisik adalah penjara” Alif Afrizal

“ I don’t know, Alif bilang wajah wanita adalah tempat laki – laki bisa menemukan kehangatan , rasa kasih, sikap hormat, senyuman, kesantunan, pikiran cemerlang, kedalaman jiwa dan sikap fearless. Nggak semua perempuan punya itu, laki-laki harus mencari. Nah, kalau berjilbab wanita sudah membantu laki-laki menilai wajah mereka, bukan fisik, paha, belahan dada, aksesori” Didi Sumariosastrodjuwono

“ BAGAIMANA JIKA ORANG TERDEKAT KITA HAMIL? Tapi hamilnya tanpa suami ? Hamilnya diluar nikah ?”

“Saya tak menyangka Nisa bisa melepaskan dirinya hamil sebelum resmi terdaftar di Kantor Urusan Agama. Saya kira Nisa wanita tangguh, berhati-hati memburu kebahagiaan, seksama dalam meniti pergaulan dan rapi ketika berjalan menuju masa depan” Alif Afrizal

“ Ibunya jauh-jauh hari sudah membayangkan akan mendapatkan ucapan salam dan selamat dari kerabat dan handai taulan, karena putri tunggalnya duduk bersanding dan dipestakan dengan anggun di pelaminan.Kini harapan itu tinggal bayangan api hitam di pelaminan karang” Trinisa Adelaide

Gue dari kecil nggak pernah ngerasain dimarahin orang tua, semuanya fine,,,setiap ada masalah selalu keburu dipecahin orang tua. Gue nggak cepat tanggap bahwa segala sesuatu ada konsekuensinya. Orangtua gue selalu mendidik gue untuk biasa-biasa aja menghadapi hidup ini. Akhirnya, mental gue bujel” Trinisa Adelaide

 “Wanita akan merasa dikecilkan, kalau menyadari laki-laki yang mendekati mereka datang dengan setumpuk kekhawatiran. Kesannya kami ini hanya cadangan terakhir,yang harus setengah mati diperjuangkan karena tak ada pilihan lain” Saidah Hanif

Bertolak belakang antara siang dan malam. Apakah semua penduduk Jakarta begitu? Siang preman, malam ayah yang baik. Siang selingkuh, malam istri yang budiman. Siang membereskan rumah, malam pelacur” Alif Afrizal

“ Walaupun lu nggak berjilbab, orang bisa lihat kok lu itu wanita yang baik “ Trinisa Adelaide

Di depan cermin, gue merasa berhadapan dengan diri gue yang sebenarnya. Gue nggak bisa lagi bersembunyi di dalam high fashion brand , dalam siluet badan seksi. Gue merasa minor karena ternyata seumur-umur gue lebih sibuk membangun karakter yang tampak luar. Gue menomorduakan pembentukan karakter di bagian dalam. Buktinya pas pake baju muslim, gue merasa ciut, kepedean gue kandas” Raisa Atmodjo

“Dia bilang kalau mau berbuat sesuatu, cari cara yang sesuai dengan kemampuan diri. Yaitu lakukanlah demi Allah, dan temukan Allah. Jangan demi sesuatu atau seseorang di luar diri kita,bisa bikin capek, lelah.” Raisa Atmodjo

 “Fisik gue sempurna, berat dan tinggi badan ideal, idaman semua pembaca majalah wanita. Bahu sehat dan bersih, kaki ramping semampai. Ini semua kunci kesuksesan pergaulan modern. Semua orang kepingin bicara dengan wanita cantik seksi seperti gue. Bagaimana cara menemukan orang – orang fair yang mau antusias berinteraksi tanpa embel-embel bentuk fisik ?” Raisa Atmodjo

“Fisik adalah penjara seumur hidup, penjara yang lemah, yang tak mampu menghadapi cuaca, tak bisa pergi tinggi – tinggi. Yang terkunci dengan tuntutan masyarakat, yang selalu dikejar jiwa-jiwa haus persetubuhan dan dikuasai pula oleh batas suku dan ras” Trinisa Adelaide

“ Waktu lebih cepat dari kecepatan cahaya, membakar apa saja jadi selempeng memori. Cinta, rindu,usaha dan air mata memperkaya kenangan, menarik ujung bibir untuk tersenyum, membasahkan ujung mata untuk menangis.”

Beribu maaf, karena title-nya agak gak nyambung sama isinya, hahaha. Perkenalkan Alif Afrizal, pria tampan, duda yang pernah menikah selama 6 bulan, perantauan di Jakarta, rajin ibadah, kalem sekaligus tau fashion. Raisa Atmodjo , perempuan berkarir sukses dilengkapi tubuh bak model, hapal semua nama desainer rumah mode, tapi tak tahu siapa nama anak Nabi Ibrahim. Trinisa Adelaide , anak tunggal, pintar dan lihai dalam menulis berita, kebobolan dengan pria Italia di buku ketiga. Didi Sumariosastrodjuwono, penggila fashion, penyuka sesama *u know what I mean*, bermulut pedas. Bagi yang penasaran ups and downs mereka berempat silahkan beli bukunya 😀

Metropop yang paling saya suka ya bukunya mas Dean ini, Alhamdulillah udah di reprint sama Gramedia tahun ini LSDLF (EDNASTORIA), JPVFK (J’ADORE), BOHEMIA (PGDPC) dan MONSOON(AMSAT). Semua kata-kata diatas, adalah cuplikan dari buku yang keempat, seru kok bukunya jadi nggak kerasa bosen baca 4 buku. 1 buku sehari kelar pasti bisa, soalnya gaya bacaan mas Dean ini ringan dan dia gak jualan mimpi melulu. Gak serta merta semua wanita single yang hamil terus bisa ketemu pria kaya atau lelaki brondong yang tulus mencintai dan bakal menikahinya, iya gak? Gak semua penyuka sesama jenis, bisa blak-blakan dan hepi sama jati dirinya, mereka masih punya orangtua yang harus dihadapi ? Gak semua wanita yang perfect bisa semudah membalik telapak tangan untuk dapat pria idaman kan? Pria alim, punya profesi keren, tampan dan kalem terdengar sempurna ya,,, tapi siapa yang jamin kalau dia gak akan jadi duda? Like it or not, life is hard and unpredictable darling !!

SPECIAL THANKS TO Ms. Anindita yang sudah kasih buku keempat untuk saya, sebenernya aku udah beli tapi dipinjem sama @thedimdims dan belum balik.

Pasal 8 vs 88! Fine!!!

Ike ini teman satu kelompok saya, masih ingat sekali waktu self presentation mata saya berbinar mendengar semangatnya. Kegigihannya untuk bisa menjadi Pengajar Muda, tapi juga ada keluwesan dan kelembutan wanita *lebay dikit gpp to*. Kalau baca tulisan dia dan mengingat masa wawancara di UNY yang cuma sehari itu. Semangat untuk berbagi itu masih hidup, tapi kini mulai tertimbun oleh hedonisme hidup yang semakin menggiurkan. Niat tulus untuk jadi pengajar muda itu, tererosi oleh kemilau kehidupan rumput tetangga yang lebih hijau, ingin rasanya cepat2 menghijaukan rumput halaman saya. Menjadi pengajar di pelosok, seolah bukan ‘penghijauan’ yang tepat. Tapi tidak, sesungguhnya setiap manusia berbeda dan punya tolok ukur bahagia masing-masing kok. Tetap semangat Ike, kita sendirilah yang tahu apa yang membuat kita bahagia 🙂 Salam buat anak-anak didikmu ya. I am very glad to known you and hear your personal presentation at Jogjakarta.

ikeseptiyastari

          Sesungguhnya aku ingin menangis sekencang – kencangnya, berteriak sekeras – kerasnya, menghirup udara pantai yang segar dan berlarian diatas pasir secepat – cepatnya. Tapi apa daya disini tidak ada pantai hahaha. Emmm keputusan ini sudah aku ambil, keputusan ini sudah aku buat dan tak akan pernah mengingkarinya. Aku tak akan pernah menyesal atas apa yang aku putuskan. Aku datang dari tempat yang jauh dan telah mengucap janji dihati ini, oleh karena itu tak akan kuragukan lagi. Tak akan kubiarkan seorangpun memutuskan semangat ini. Matahari akan terbit, cahaya akan menerangi perjuangan ini. seberapapun berat, ringan, suka, duka kehidupan ini tidak hanya aku yang mengalami, semua orang pasti merasakannya juga, hanya saja dengan cerita yang berbeda. We fight together.

       
??????????????????????
   Aku lahir di tahun 88, itu berarti tahun 2013 ini umurku 25 tahun. Di usia ini, sudah banyak teman-teman yang selesai S2, sudah banyak teman-teman yang mencapai posisi tinggi kariernya…

Lihat pos aslinya 737 kata lagi

Kisah Gadis Pantai

Gambar

 

“Why do people have to get married ?”

The servant laughed and shook her head “ My, the things you say! For most people like me for instance, we get married just to make life more difficult for ourselves. But it’s different for the priyayi . The upper class get married for pleasure “

 

Ingat gak sama teori Karl Marx yang diajarin jaman sekolah dulu ? Yang ada kelas proletar  dan borjuis, secara alamiah dua kelompok ini hadir, saling mengisi, beradu dalam perputaran roda kehidupan. Sama seperti hubungan si gadis pantai dengan Bendoro ,dua orang dari kelas berbeda yang secara alamiah memang tidak diperuntukkan untuk bersatu. Sepanjang buku ini tokoh utama wanita anonim hanya disebut sebagai Gadis Pantai sedangkan tokoh utama laki-laki disebut sebagai Bendoro. Berada dibawah garis kemiskinan, setiaphari bergantung hidup pada hasil berlayar, membuat orangtua Gadis Pantai setuju untuk menikahkannya di usia 14 tahun pada sang Bendoro.

Bendoro di Rembang kala itu digambarkan sebagai sosok yang punya kedudukan tinggi di masyarakat, berwibawa, berhubungan dekat dengan pemerintah yang berkuasa serta amat paham agama. Gadis Pantai kini bergelimang harta, yang tadinya tak tahu bagaimana cara shalat kini ia bahkan punya guru ngaji. Guru membatik, guru tata krama juga rajin menyambangi rumah bendoro untuknya. Di rumah bendoro, ia belajar banyak hal tentang bagaimana bersikap layaknya priyayi. Namun sebagai istri, ia terpenjara di rumah, tak sekalipun bendoro memperkenalkannya dengan para kerabat atau tamu yang hadir.

Pernikahan yang awalnya dilandasi keluguan dan kepasrahan, kini mulai dihiasi cinta. Gadis pantai bertanya-tanya mengapa ia hanya dijadikan peliharaan dalam rumah besar bendoro. Bagaimana cara ia lebih membahagiakan bendoro, membuat suaminya semakin jatuh hati padanya ? maka ia menolak setiap suaminya menawari pulang ke Rembang, meski ia rindu rumah pantainya, rindu kehangatan keluarga. Ketika bendoro tidak pulang selama 3 hari atau lebih, gadis pantai juga terdiam, ia meyakinkan bahwa suaminya pergi untuk bekerja. Gadis pantai menjadi sangat penurut demi mempertahankan status ‘istri’.

Punya anak! Itu solusi agar bendoro lebih sayang dan akan sering berada dirumah, terlebih jika ia bisa diperkenalkan ke keluarga besar dan tamu yang selama hanya mampu ia pandangi dari kejauhan. Tapi apa yang terjadi setelah ia punya anak perempuan ? Gadis pantai malah diceraikan oleh bendoro, diusir dari rumahnya, dipisahkan dengan anak satu-satunya. Kenapa semua ini bisa terjadi ? Adakah wanita ketiga yang diam-diam bendoro kunjungi ? Pria alim dan tokoh masyarakat seperti bendoro, motif apa yang mendorongnya ‘menyembunyikan’ gadis pantai ? Temukan jawabannya dalam novel The Girl from The Coast (Gadis Pantai) karya Pramoedya Ananta Toer. Saya kira buku karangan beliau itu terlalu berat untuk kapasitas otak saya, ternyata nggak juga kok,hehe. Tulisannya powerful memang, tidak heran jika beliau sempat dijadikan tahanan politik semasa Orde Baru. Novel ini awalnya saya kira murni fiksi, sempat kaget karena ternyata adalah biografi dari orang terdekat Pramoedya.

Jogja never ends

Sudah terlanjur janji nerusin cerita Jogja saya yah *kepaksa banget kayaknya* hahaha. Hari Sabtu saya udah niat ke Gunungkidul, karena mau nyambangi pantai-pantainya yang tersohor dan lagi in itu. Mau ke Sri Gethuk juga, air terjunnya keren kayaknya, terus ke Nglanggeran, objek wisata baru sih, saya taunya juga hasil stalking fesbuk temen!!
Nglanggeran

Udah berangkat pagian kita, jam 8 dari Jogja, tapi tetep aja nyampe Gunungkidul baru jam setengah10, ditambah nungguin additional traveler plus fotografer dadakan saya hari itu makin telat deh -_____-.  Dari Gunungkidul ke pantai-pantainya lumayan jauh lo, paling nggak 1 jam lah, untuk nyampe ke deretan pantai Baron, Drini, Kukup, Sadranan, Indrayanti dan masih ada sekitar 4 pantai lagi yg saya lupa namanya. Beneran harus berangkat super pagi atau poto-poto sebentar aja di tiap pantai kalo mau nyukup ke semuanya.

Buat masuk ke wisata ini murah meriah, nanti akan ada Pos Penjagaan sebelum masuk deretan pantai, nanti mobilnya diitung berapa orang, terus tarif per kepala 5ribu, pas udah landing di pantainya bayar parkir mobil 5 apa 10 ribu gitu. Pantainya bagus-bagus enggak nyesel deh walaupun jauh, Parang Tritis mah lewat. Kalo nggak nyukup dana buat sun bath di Kuta atau Sanur, mlipir kesini wae..hehe!

Akhirnya cuman 2 pantai yang sempet jadi spot gue buat photo shoot pantai Drini sama pantai Kukup. Pantai Drini itu standar, pasirnya dih masih bersih belum butek, trus di sebelah kiri nanti ada gugusan karang-karang.Spot ini yang lumayan cantik dan bagus untuk foto.

Kalau pantai Kukup, di sebeleh kanan sama kiri kalau mau jalan sampai hampir ke ujungnya bakalan ada karang yang bisa didaki. Nanti diatas karangnya ada semacem kayak balkon, bisa bikin kita puas lihat ke laut lepas. Yah diakibatkan saya phobia ketinggian macak imut, apalgi karangnya menjorok ke laut, serem kalo nyemplung. Bagus sih sebenernya diatas karang ini, kalau lagi sunrise or sunset bakal dapet momentnya, silau cahaya yang keemasan, yaa mungkin bisa menyamarkan wajah biar nampak luwih ayu 😀 Lha kalo di Drini, relatif sepi pantai ini malah rame sama pedagang. Sepanjang jalan setapak ke pantai, kamu bisa beli keripik rumput laut, ikan wader goreng tepung, udang goreng tepung, cumi goreng tepung, semua ada deh dan relatif murah juga.

Jogja pantai drini (2)

Udah jam 2 aja nggak kerasa, waktunya makan siang, saking takut gak keburunya kita makan dalem mobil. Soalnya mau ke Nglanggeran, objek wisata baru dikembangin sama pemerintah, lumayan lama mungkin 1,5 jam an untuk kesini dari area pantai-pantaian itu. Jalannya masih nggak enak sih, geronjalan gitu selama dari pos bayar tiket ke tempat yang kita bisa naik tangga ngelihat embung . Embung itu semacam danau buatan, tapi gak boleh nyemplung apalagi berenang disini. Sebenernya ada kebun buah juga, Cuma karena baru dalam proses pembangunan, jadi ya buah-buahannya isih cilik-cilik gitu deh belum pada tumbuh. Wisata hiking juga ada kok, soalnya ada perbukitan disekitar yang bisa didaki, tapi nggak seseru mendaki Semeru kali yah, soalnya nggak ada bukit cinta disini abaikan.

Paling bagus pas sunset sih kalau mau ke sini, sekitar jam 5an gitu, tapi sebelum Maghrib harus udah otw pulang. Karena medannya yang masih offroad kasihan yang nyetir kalo malem-malem lewat jalanan bergelombang. Done! Malamnya saya langsung dibawa ke rumah sepupu yang nangkir di perbukitan Menoreh, sumpah ya dari Jogja ke rumahnya dia aja butuh 2 jam dengan nyetir ala tukang angkot yang ngebut. Syukur nggak kenapa – napa, padahal jalannya berliku-liku, udah ala di film-film laga semacem Transporter gitu. Hampir melakukan caving di Gua Kiskendo, tapi karena ponakan yang badannya subur aja keder, apalagi gue ya kan! Alhasil Cuma masuk 5 meter di mulut gua, terus balik kucing, nggak nyesel juga sih karena nggak jadi masuk beneran. Soalnya di peta goa, yang ada tempat pertapaan-pertapaan di dalam goa, lhah ngapain juga emang gue mau meditasi ? Meditasi kan nggak mempan buat menghilangkanmu dari alam bawah sadarku pikiranku.

Akibat jadwal yang maraton, saya gak sempat ke Malioboro apalagi Beringharjo. Tempat favorit kalau kesini sama ibu, saya biasanya tinggal tunjuk mau yang mana nanti ibu yang nawarin. Entahlah ilmu tawar menawar saya masih cetek dibanding beliau. Alhasil saya ke Mirota, biar cepet, ga pake nawar lagi, padahal di Surabaya juga ada nih toko, haha!

 

Sponsored By :

  1. My beloved Daddy tentu saja, thankyou for always make me your beloved daughter!
  2. Sepupu dan Teman Seperjalanan, Novi, Vega, Maya dan Tedy
  3. Our Chauffeur *biar keren pake boso Prancis* , Andre yang unyu dan masih kuliah di UGM
  4. Rental mobil MB , recommended buat yang mau traveling kesini, stok chauffeur-nya masih muda mudi kok. Contact 085643193220
  5. Pakde Dono dan keluarganya yang bersahaja.
  6. Kos Semeleh tercinta !
  7. Kalimilk yang bakal gue kangenin, susunya wuenak bener deh!
  8. Rumah makan Jejamuran yang juga bikin perut kalap.
  9. Bakpia 25 yang nggak ngasih diskon, tapi bakpianya memang enak
  10. Bus EKA yang 24 jam setia riwa-riwi Surabaya-Jogja,nganterin siapapun yang kangen dan kecentok sama Jogja seperti saya.

Stay FIT

SubscribeRegister for free! | Log In

Fitness
Sex & Love
Life
Food
Weight Loss
Health
Beauty
Style
WorkoutsQuick WorkoutsRunningYogaRecoveryRUN 10 FEED 10Train for LifePersonal Trainer

BEST FAT BURNING WORKOUT
The 5-Minute Fat-Blasting Workout
Resize your thighs, flatten your belly, and firm your butt—in record time

PUBLISHED: OCTOBER 7, 2013   |   BY JEN ATOR ,  PHOTOGRAPH BY TURE LILLEGRAVEN

inShare

Here’s the thing about the relationship between time and exercise: Even if we could all find five free minutes each day (and it’s safe to assume most of us can), we likely wouldn’t use it to work out.
That’s because many women assume that five minutes isn’t long enough to actually help drive results; plus, not many workouts are created for super-short time frames. What ends up happening: The women with a something-is-better-than-nothing attitude do a few minutes of crunches, pushups, and lunges in their living room. Better than nothing? Sure. Best they can do? Not even close.
Whether you’re short on time or motivation—or you’re tired, or can’t make it to the gym—this routine will keep you on track to a hot body. It’s five exercises, five minutes, but that doesn’t mean it’s a breeze: Just as with sprints on a treadmill, you’re going to have to push hard. (That’s what helps dial up the calorie burn and your metabolism.) Plenty of moves can leave your lungs and muscles burning, but this workout is designed to build functional, balanced total-body strength—and, of course, kick-start your fat burners—in as little as five minutes.
Think of this as a piece of your weekly puzzle: Do it when you’re traveling or stuck at home with no equipment. Or, if you’re thinking about skipping your planned 45-minute workout, commit to finishing this (even at half speed). When you’re not pressed for time, do the circuit three to five times for a longer sweat session. (It’s also a great back-pocket workout, for when you get to the gym with no plan and need something effective and easy to remember.)
The following workout is from my new book, Shape-Up Shortcuts. It’s a shortcut, fat-burning workout that actually works. It’s also one that leaves you with zero excuses.
Interval Exchange
The workout couldn’t be simpler: Choose one of the interval patterns here and complete the following exercises in order. Both of them burn calories, build muscle, and blast fat, but the different work-to-rest ratios generate a slightly different metabolic response. Alternating between them can help speed up results and offer just enough variety to fight mental fatigue.
30:30 Complete as many reps as you can in 30 seconds, then rest for 30 seconds before moving on to the next exercise. (Rest 60 seconds at the end if you’re doing more than one round.)
50:10 Complete as many reps as you can in 50 seconds, then rest for 10 seconds before moving on to the next exercise. (Rest 60 seconds at the end if you’re doing more than one round.)
Want more great five-minute workouts like this one? Order your own copy of Shape-Up Shortcuts today!
MOVE 1Marching Glute Bridge

Lie faceup with your knees bent, feet flat on the floor. Raise your hips so your body forms a straight line from shoulders to knees (a). Lift your right knee toward your chest (b). Hold for two seconds; lower and repeat with your left leg. That’s one rep.
MOVE 2Inverted Shoulder Press

Place your hands on the floor outside your shoulders and raise your hips so that your torso is nearly perpendicular to the floor (a). From that position, bend your elbows to lower your body until your head almost touches the floor (b). Pause, then push back to start. That’s one rep.
Quick Tip: Place your feet on a step or bench to increase the challenge.
MOVE 3Alternating Switch Lunge

Step your right leg forward and bend both knees to lower into a lunge (a). Press through your right heel to return to standing, keeping your foot lifted, then immediately step your right foot back and lower into a lunge (b). Press through your left heel to return to standing. That’s one rep.
Quick Tip: Make it easier by placing your foot on the floor each time you pass the starting position.
MOVE 4Skater Hops

Stand on your left foot with your left knee slightly bent and your right foot slightly off the floor (a). Jump to the right and land on your right foot, bringing your left foot slightly off the floor (b). That’s one rep. Jump to the left and continue alternating as quickly as possible.
MOVE 5Rotating T Extension

Start in a pushup position (a). Keeping your arms straight and your core engaged, shift your weight onto your left arm, rotate your torso to the right, and raise your right arm toward the ceiling so that your body forms a T (b). Hold for three seconds, then return to start and repeat on the other side. That’s one rep.
Quick Tip: Make it harder by adding a pushup every time you move from side to side.

EXERCISE IMAGES BY MCKIBILLO
TAGS: WORKOUTS, QUICK WORKOUTS, SHAPE UP, OCTOBER 2013
You Might Also Like:

Women’s Health
Lose Leg Fat: Leaner Legs, Tighter Butt

Women’s Health
6 Moves for Better Sex

Women’s Health
The 5 Rules of Flat Abs

Women’s Health
30-Day Abs Challenge

Half Hour Meals
10 Ways Coffee Can Keep You Healthier

NESN
Triple H Receives Second-Degree Burns, The Rock Tears Tendons Off Pelvis at Wrestlemania…
Recommended by

inShare

ADVERTISEMENT

Women’s Health Magazine

See On

See More Videos

The WH Daily Dose Get the latest in health, weight loss, and fitness!
The Abs Diet Insider Get the latest abs-friendly news!
Yoga Connection Increase flexibility and master new poses
Recipe of The Week Eat better and save money
Your Privacy
Rights

ADVERTISEMENT

Categories:
Fitness
Sex & Love
Life
Food
Weight Loss
Health
Beauty
Style
Help:
About Women’s Health
FAQ’s
Customer Service
Contact Us
Amazon Affiliate Terms
Community Terms Of Use
Services:
Manage Your Subscription
Magazine Subscriptions
Gift Subscriptions
Abs Diet Online
Personal Trainer
SHOP
Favorite Articles:
Best Sex Positions
Abs Workouts For Women
RSS
Follow @WomensHealthMag

Women’s Health

WH International:
Australia
Brazil
Chile
Germany
India
Indonesia
Mexico
Philippines
Russia
South Africa
Thailand
Turkey
UK
Vietnam
Other Rodale Sites:
Rodale News
Rodale’s
Rodale Grow
Runner’s World
Running Times
Bicycling
Mountain Bike
Prevention
Men’s Health
Organic Gardening
Fitbie
Corporate
Media Kit
Your Privacy Rights
© 2013 Rodale Inc. All Rights Reserved.Your Privacy Rights

 

Kepada para pemimpin Indonesia Masa depan

Bacaan bagus untuk mengakhiri minggu ketiga di bulan Oktober 🙂 Siapa kamu di dunia yang semakin meng-global ? Siapa kamu diantara 250 juta *ada 0-ny enam loh* penduduk Indonesia ?. Seorang hamba Tuhan yang rajin ibadah ? Seorang pegawai perusahaan bergengsi dengan banyak gaji ? Seorang yang mencintai pasangan dan anaknya ? Mungkin hidupmu penuh sesak dengan gemerlap kehidupan yang kamu impikan, tapi apakah hidupmu sudah punya arti ?

Je-O-Ge-Je-A > Jogja!!

Buru ditulis sebelum saya takut ceritanya basi, hehe. Jadi tanggal 10 Oktober kemarin saya berangkat ke Jogja , betapa rindunya saya sama kota ini padahal Waisak kemarin baru dari sana. Kali ini berangkat pake bis, nggak pake Sancaka tercinta, sama bapak plus ponakan yang endud, jadi berani lah ke terminal kalo ada apa2 aku yang rapuh ini terlindungi *lebay*. Sampe di Jogja jam 4 subuh dan langsung cabut buat jalan jam 10, saya sempet gondok juga sih.

Gondok soalnya yang nyupirin saya bukan orang yang diharapkan, it feels like you hire a singer to entertain you, seal the deal with them, sign the contract, but tadaa you get the oother person showed up on the D day. Oke lupakan saya yang terlalu cerewet tapi manis. Akhirnya yang nyetir mobil jalan2 kita adalah Andre bukan Rangga, aku yo ndak eroh sakjane sama keduanya, jadi podo ae lah, penting iso nyetir dan punya SIM.

 1st day kita beranjak ke Taman Sari, sebenernya saya udah pernah kesini adik2 teman seperjalanan – Novi dan Maya (ex training Ibis Malioboro) malah udah lebih dari sekali. Tapi kasian si ponakan imut – Vega – belum pernah blas kesana. Jadilah kita masuk, untung tiketnya Cuma 4 rebu per orang, not a big problem untuk saya bayarin mereka, coba akalu lebih dari itu, saya tarikin duit dulu pasti, hihihi.

Sampe di dalem, mulailah perjalanan narsis kita. Walaupun udah beberapa kali kesini, tetep loh kita nggak inget jalan buat ke komplek rahasia yang mesti lewat perkampungan dan terpisah sama bangunan utama Taman Sari. Tahunya setelah dikasih tau sama warga sekitar lewat mananya, hehe. Paling orangnya kasian ngeliat kita ber4 muter aja ngalor ngidul tanpa tujuan. Pas kita ke Taman Sari si Andre gamau ikut, persis kayak kakaknya yang gamau ikut ke Borobudur pas Waisak padahal waktu itu nunggunya ada 6jam *sama2 keras kepala*.  Padahal tujuannya diajak kan biar bisa dijadiin fotografer,,,upppss!

Pulang dari sana, udah jam 1 kita lunch di Jejamuran lokasinya di Jalan Magelang, enak loh makanannya serba jamur dan murah meriah pula. Disini juga Andre enggak mau turun loh, saya udah mau duduk makan, ehh lah kok dia nggak ada di belakang ternyata. What the ?? Apa emang yang punya bikin aturan driver dilarang ikut makan dan masuk tempat rekreasi bersama customer ? Akhirnya yah kita paksa ajalah dia makan, 12 jam tanpa makan, anak orang kalo kelaperan dan sampe rumah tepar, gue bisa dimarahin sama Tante Ana nanti :p Kita order rendang jamur, sate jamur, omelet jamur sama jamur black pepper. Bahkan si Vega yang porsinya tanpa sayur (nasi & lauk doang). Dia doyan loh sama jamur2 disini, satenya aja ga kerasa kalo itu dari jamur. High reccomend deh mampir kesini 🙂

Gambar

 

After lunch, kita ke Ratu Boko karena berdasarkan penggemar blog saya yang juga orang Jogja asli asik banget kesiani kalo lagi sore2. Ternyata lumayan jauh juga loh Ratu Boko dari Jogja, hampir sejam an mungkin yah. Sempet shock waktu tau tiket masuknya IDR 25,000 per orang padahal weekday loh 😥 trus parkir mobilnya juga mahal IDR 15,000. Udah telanjur kesana, masa mau balik kucing, yaudahlah bayar aja. Eh ternyata memang worth it lo!! Sayang saya nggak sewa guide buat ngejelas2in sejarahnya candi, pokoknya kompleks ini mirip kayak Stone Henge yang di Londo kuwi tapi versi Indonesia. Maaf yah saya gak ada foto view-nya karena terlalu sibuk narsis L

Gambar

 

Next destination KALIMILK !! Yeay udah luama saya pengin menginjakkan kaki di tempat yang emang lagi hip di Jogja ini, bukan bukan soal saya suka minum susu. Satu2nya susu yang sya bisa minum kan Milo doang :p Saya ngebet ke Kalimilk, yah karena ini tempat gaul aja, hihi. Sayang saya ke Kalimilk yang di Monjali, sama aja sih cuman yang disini nggak seberapa rame. Paling rame dan gahol di jogja itu branch Kalimilk yang di JaKal ( Jl. Kaliurang) , tapi perlu reserve segala juga kadang saking ramenya. Ternyata susunya juga enak!! Saya pesen yg cookies dan langsung habis, enggak kerasa eneg, padahal biasa bau susu sapi aja udah mau muntah saya. Paginya saya disuguhin susu sih dirumah pakde, dan berakhir dengan mulus di gelas adik2 saya, biar kesannya saya udah minum padahal nggak, hihihi. Buat yang mau gaul dan tepe2 jangan lewatkan singgah di Kalimilk ^^

Hari pertama selesai ? Tentu belum,,,malam masih panjang di Jogja!! Go to AlKid ( Alun-alun Kidul) tempat gaul lainnya di jogja yang gak pernah ada matinya. Padahal isinya cuman nyoba ngelewatin beringin, sepedahan dan warung-warung tapi  gak pernah dapet kenalan disini  emang rame banget. Sebagai orang tenar baik, saya padat janji disini, ketemu teman lama yang udah lama gak ketemu dan teman baru yang udah kayak temen lama, nah bingung gak tuh?? Haha. Sambil nurutin si Vega nyoba lewatin beringin yang pada akhirnya sukses setlah percobaan kesekian kali. Suksesnya juga gara-gara ambil jaraknya nggak jauh2 dari tuh beringin jadi selangkah dua langkah dah nyampe. Saya baru coba kemarin pertama dan gagal muter balik malah ke start, kata temen itu pertanda saya yang susah move on kalau masalah hati *loh kok mbahas hati seh*.  Terus kita sepedahan deh keliling, gak afdol kayaknya kesini ga naik sepeda ya, murah kok hanya 25rebu. Walopun pas trakir di photo session hasilnya blur dan akunya g keliatan, padahal tab gue yang dipake moto 😥 We go home at 11:30 p.m. Lagi – lagi mengulang masa lalu dengan tidur berjejer di kos Semelah jl. Dagen tercinta pake kamar si Maya. Kita udah jejer 2 kasur yah, ehh si Vega dong 1 kasur sendiri, bisa bayangkan betapa subur sehat ponakanku ini?  Besoknya para wanita rajin dan cantik  tentu saya dan Novi bangun jam setengah 5, tanpa alarm 😀 2 pengikut saya yang lain tentu masih tergeletak tidak sadarkan diri. Mau tau kisah selanjutnya ? besok yah, saya udah mau collapse nih.