Demi Ucok

Demi Ucok

Menyesal nggak sempat nonton ni film, gue banget kayaknya nih film. Ya cuman aku bukan orang Batak aja sih dan Alhamdulillah my parents still complete…

Believe it or not cerita film ini mirip banget sama cerita yang saya jalani saat ini, benar-benar berdoa supaya saya bisa diberikan ending yang win-win solution kayak di pilm ini. Pas Glow lari-lari ke rumah sakit dan ternyata ibunya berhasil dioperasi. Kemudian ibunya jadi sehat wal afiat dan mereka berdua saling menjaga bersama, menunggu beberapa hari, minggu atau tahun lagi untuk Glow kawin..haha!!

The Universe

Di dunia ini nggak ada yang namanya kebetulan, semuanya itu sudah diatur – dialog Fauzi Baadilah waktu di pilm rectoverso kemaren.

Oh ya benarkah begitu ??

Semesta itu terkoneksi, kayak lingkaran yang terus menerus bersinkronisasi menyebabkan satu hal dan yang lainnya saling terhubung meskipun terpisah jarak dan waktu. Ketika kita kecil sering kita diajari untuk dapat berbicara dengan alam, memahami pertanda yang mereka berikan. Karena manusia sendiri adalah bagian dari alam, namun saat beranjak dewasa kita mulai sombong, bahasa alam itu masih ada hanya kita tak mempunyai kepekaan lagi untuk mendengarnya. Beberapa bulan atau minggu terakhir ini tepatnya, sering banget kayaknya aku denger kata – kata semesta akan menuntunmu. Mulai dari deretan buku yang saya baca sampe pilm Rectoverso yg kemarin barusan saya tonton.  Kita manusia memang bagian dari semesta yang besar ini, dan jika sejenak saja kita mau mendengarkan kata hati, semesta akan menunjukkan jalan kedepan menuju apapun itu yang menanti. Membuka pintu – pintu yang selama ini sudah ada disekitar kita, hanya saja mata yang tak mampu melihatnya, hati yang tak dapat merasakannya.

Penjelasan paling gampang yang nggak terlalu membuat otak gue pusing adalah waktu baca bukunya Coelho yang The Alchemist. Bagaimana seorang manusia seharusnya fulfill their personal destiny, tapi terlalu banyak hambatan yang menghalanginya. Sehingga kita terbiasa dan puas dengan segala ‘ kenormalan’ yang selama ini sudah ada. Kenormalan, comfort zone, atau apapun sebutannya, konon ketika seseorang berani keluar dari kotak itu ia akan menemukan personal destiny-nya. Seperti si penggembala yang berani menjual domba – dombanya –satu2nya hal yang dimilikinya- demi berkelana mencari harta karun ke negeri yang sebelumnya ia belum pernah jelajahi. Hingga ia akhirnya bisa menemukan kesempatan untuk lebih mengeksplor dirinya, memaksimalkan yang ia miliki, menemukan rahasia sang alkemis, bertemu dengan pasangan hidupnya dan menemukan harta karun. Meski harta karun itu sebenarnya justru tersembunyi di titik awal tempat ia memulai perjalanannya.

In my personal opinion apa yang disebut kekuatan semesta adalah lebih kepada bagaimana kekuatan yang lebih besar, kekuatan Tuhan, menggerakkan takdir manusia, dimana tangannya yang tak terlihat dapat menentukan jalan hidup milyaran manusia di dunia ini. Semoga di masa depan kita semua bisa berguna bagi lebih banyak orang, mempengaruhi lebih luas lagi semesta yang ada di alam ini, menemukan titik damai dan kebahagiaan tidak hanya untuk diri sendiri tapi orang lain diluar sana. Semesta akan mendukung kita, Tuhan akan membantu kita, jika memang diri kita telah siap. Ketika pintu yang kau cari – cari belum nampak di lautan takdir, bisa jadi itu pertanda bahwa kita belum siap. Dear Allah, I truly hope I can finally found my personal destiny soon… Oke, sekian ocehan saya yang ‘mbuletisasi’ banget, saya sadar kok..hehe

Jampi – Jampi Varaiya

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, selesai juga baca trilogi Jampi – Jampi Varaiya punya Clara Ng, thanks a bunch untuk Intan yang udah minjemin saya buku ini J God, baca novel Indonesia menyegarkan sekali, sehari dua hari langsung kelar. Demi mengobati kerinduan saya kepada novel saga-nya Syahmedi Dean yang masih dilarikan oleh sahabat saya ke Jakarta. Next time, pasti akan saya ulas tentang novel-novel Syahmedi Dean yang membuat saya melek fashion itu, membuat saya tau definisi social climber,haha!!

Oke let’s talk about Jampi – jampi Varaiya, novel ini novel trilogi dimulai dari buku pertama Jampi – jampi Varaiya, buku kedua Ramuan Drama Cinta dan buku terakhir Mantra Dies Irae. Aneh semua kan judulnya, itu juga yang saya pikirkan ketika melihat cover dan membaca ringkasan di back cover buku pertama yang kurang lebih menjabarkan bahwa buku ini bercerita tentang sekelompok keluarga penyihir, panci dan cangkir yang kena sihir, pencarian penawar racun di pulau Varaiya dan lain-lain tentang penyihir. Apa Clara Ng bermaksud menyaingi si J.K Rowling bikin seri HarPot versi Indo? Ternyata tidak, Clara Ng bisa menjahit cerita yang imajinatif sekaligus realistis. Tidak ada sekolah sihir aneh2, hewan imajinasi, mantra rumit dan bahasa2 yang bukan bahasa manusia.

Semuanya normal dan realistis, tapi berbau sihir. The unusual thing yang pertama gue temuin di novel ini, nama tokoh utama : Keluarga Raya, ketiga putri di keluarga itu bernama → Zea Mays Raya, Oryza Sativa Raya dan Solanum Tuberosum Raya, sounds familiar??yup itu adalah nama2 latin dr jagung, padi dan kentang. Gejolak dimulai semenjak Samudra Raya yang merupakan orangtua tunggal, diberi amanat oleh istrinya Tru untuk menjodohkan atau menikahkan putri kedua mereka Oryza dengan penyihir level sembilan Xander. Lalu apa yang salah dengan Xander? Tidak ada, dia ganteng, punya karier dan baik. Xander tinggal serumah dengan keluarga Raya -semenjak ibunya meninggal- atas inisiatif Samudra karena ia berpikir dengan tinggal serumah Ory dan Xander menjadi semakin dekat.

Ternyata inisiatif Samudra tidak membuahkan hasil yang manis awalnya, Oryza dan Xander seperti anjing dan kucing, bertengkar tanpa henti setiap hari. Belum lagi cinta segilima yang mereka alami, Pax sahabat Xander – penyihir level delapan, dan tak kalah gantengnya – rela menyihir dirinya menjadi kucing demi berdekatan dengan Oryza. Strawberry dan Nuna, dua penyihir wanita yang sama – sama menggilai Xander dan ingin melenyapkan Oryza. Jadilah trilogi novel ini, diisi dengan perjuangan menggapai cinta masing – masing tokoh didalamnya dengan belokan-belokan jalan cerita yang tak terduga. Misalnya di buku kedua ketika Samudra justru menikah dengan Aqua – sahabat Strawberry- yang setia membuatkannya jampi dan mantra untuk membuat Xander bertekuk lutut. Pax yang di buku ketiga pada akhirnya justru mencintai Nuna, setelah mereka sama – sama mengalami broken heart. Overall, i love this trilogi, seperti buku – buku Clara Ng sebelumnya yang menurut saya lebih realistis, gak cuma manis dalam untaian kata.Image